Bendungan Klipang, semarang
Bendungan Pucanggading
Bendungan pucang gading ini, atau biasa orang menyebutnya jembatan klipang semarang.jembatan ini sudah ada sejak belanda menjajah indonesia. Jembatan ini sebenarnya yang membuat adalah orang indonesia sendiri, namun belanda mempekerjakan secara paksa. Banyak kendaraan bermotor secara bergantian melintasi Jalan Klipang Raya Kuncen, pada siang maupun malam hari. Ketika sampai di atas bendungan, pengendara sepeda bermotor harus bergantian untuk melintas. Karena, jalan sepanjang 98 meter di atas jembatan yang dibawahnya berfungsi sebagai bendungan itu hanya cukup untuk melintas satu sepeda motor.
Ada tiga pintu air bercat biru putih di bendungan itu. Pintu utama yang memiliki enam pintu pembagi itu berfungsi khusus untuk mengalirkan air yang berhulu dari Mluweh Ungaran dan Batur Girikusumo ke Banjirkanal Timur.
Sedangkan dua pintu lainnya, berfungsi untuk mengalirkan air ke Kali Babon dan Dombo Sayung. Di dekat pintu air yang mengalir ke Kali Babon, nampak pasangan muda mudi duduk di bawah rindangnya pohon beringin.
Bendungan Pucanggading, itulah nama bendungan yang dibangun pada masa pemerintah Belanda pada 1893. Bendungan Pucanggading yang mengaliri sungai di Kota Semarang dan Demak ini berada di bawah pengelolaan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah. Akses menuju bendung ini bisa melewati daerah Meteseh, Ketileng maupun Pucanggading.
Semoga bermanfaat:)
Bendungan pucang gading ini, atau biasa orang menyebutnya jembatan klipang semarang.jembatan ini sudah ada sejak belanda menjajah indonesia. Jembatan ini sebenarnya yang membuat adalah orang indonesia sendiri, namun belanda mempekerjakan secara paksa. Banyak kendaraan bermotor secara bergantian melintasi Jalan Klipang Raya Kuncen, pada siang maupun malam hari. Ketika sampai di atas bendungan, pengendara sepeda bermotor harus bergantian untuk melintas. Karena, jalan sepanjang 98 meter di atas jembatan yang dibawahnya berfungsi sebagai bendungan itu hanya cukup untuk melintas satu sepeda motor.
Ada tiga pintu air bercat biru putih di bendungan itu. Pintu utama yang memiliki enam pintu pembagi itu berfungsi khusus untuk mengalirkan air yang berhulu dari Mluweh Ungaran dan Batur Girikusumo ke Banjirkanal Timur.
Sedangkan dua pintu lainnya, berfungsi untuk mengalirkan air ke Kali Babon dan Dombo Sayung. Di dekat pintu air yang mengalir ke Kali Babon, nampak pasangan muda mudi duduk di bawah rindangnya pohon beringin.
Bendungan Pucanggading, itulah nama bendungan yang dibangun pada masa pemerintah Belanda pada 1893. Bendungan Pucanggading yang mengaliri sungai di Kota Semarang dan Demak ini berada di bawah pengelolaan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah. Akses menuju bendung ini bisa melewati daerah Meteseh, Ketileng maupun Pucanggading.
Semoga bermanfaat:)
Komentar
Posting Komentar